Kasihan Rutin Konsumsi Mie Instan dan Susu Kental Manis, Bocah 2 Tahun Asal Pandeglang Ini Kekurangan Gizi

    Kasihan Rutin Konsumsi Mie Instan dan Susu Kental Manis, Bocah 2 Tahun Asal Pandeglang Ini Kekurangan Gizi

    PANDEGLANG - Melihat progres tumbuh kembang anak yang sehat dengan asupan gizi lengkap, menjadi dambaan setiap orang tua. Karena pemenuhan gizi menjadi hal penting untuk bekal tumbuh kembang anak. Jika gizi tak terpenuhi, akan mengancam kondisi gagal tumbuh.

    Imaz, bocah berusia 2 tahun asal Pandeglang, Banten, merupakan salah satu dari balita dengan pemenuhan gizi yang tidak ideal. Di umurnya yang sudah 2 tahun, berat badan Imaz hanya 9, 6 kilogram dan tinggi badan 93, 4 centimeter.

    Mie dan susu kental manis (SKM) menjadi salah satu alasan Imaz kekurangan gizi. Nina, ibunda Imaz, menceritakan alasan di balik konsumsi mie dan kental manis setiap harinya.

    "Saya memberikan mie instan dan kental manis ke anak saya karena hanya mengandalkan gaji dari suami sebesar Rp 750.000 per bulannya. Itu pun tidak cukup buat sehari-hari, " ujar Nina.

    Nina menjelaskan, anaknya sangat gemar jajan ke warung membeli mie dan kental manis daripada makan makanan yang bergizi seperti sayur, daging, dan ayam.

    Salah satu kader Posyandu Desa Rawasari, Kabupaten Pandeglang, Ene, memaparkan jika saat pemantauan bulanan anak-anak di wilayah tersebut, berat badan Imaz sempat mengalami peningkatan.

    "Sempat naik, tapi habis itu turun lagi karena pemberian makanan bergizi tidak dilakukan secara konsisten", ujar Ene.

    Ene menjelaskan, selama ini pihaknya melakukan penyuluhan terkait kesehatan. Mulai dari cara pemberian makanan sampai cara pemberian susu.

    "Kalau bisa, kental manis jangan dikonsumsi. Tapi, ya yang namanya dia sudah terbiasa minum kental manis, ya minum kental manis aja nggak bisa digantikan yang lain, " ucapnya.

    Hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan mencatat, 24, 5 persen bayi usia di bawah 5 tahun (Balita) di Banten mengalami stunting pada 2021.

    Kabupaten Pandeglang tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di, yakni mencapai 37, 8 persen. (Red)

    kurang gizi
    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    H Johan Aripin Muba Kembali Pimpin Pemuda...

    Artikel Berikutnya

    Dua Pelaku Spesialis Maling Tabung Gas,...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Mengenal Sosok Serda Wahyu, Babinsa Heroik yang Selamatkan Anak dari Penyanderaan
    Hidayat Kampai: Ketika Nada Terlarang Mengusik Fokus Siswa
    Hendri Kampai: Saatnya Nikel Bicara! Mimpi Indonesia Menjadi Raja Komponen Kendaraan Listrik
    Dankodiklatal: Latihan Bersama Ini Cermin Komitmen Indonesia-Australia Untuk Menciptakan Kawasan Yang Aman Dan Stabil

    Ikuti Kami