Rajut Persahabatan Melalui Gamelan Tukar Budaya Sekolah Dasar Rechtenflether Bremen dan Sekolah Tumbuh Yogyakarta

    Rajut Persahabatan Melalui Gamelan Tukar Budaya Sekolah Dasar Rechtenflether Bremen dan Sekolah Tumbuh Yogyakarta
    Tukar Budaya SD Rechtenflether Bremen dan Sekolah Tumbuh Yogyakarta

    BREMEN, – Siang hari terik di suhu 30 derajat tidak mengurangi semangat siswa-siswi Sekolah Dasar Rechtenflether Bremen menyambut rombongan Sekolah Tumbuh Yogyakarta. Tangan-tangan kecil mereka mengibarkan bendera Indonesia dan bendera Jerman yang mereka buat sendiri, membuat rombongan siswa Sekolah Tumbuh Yogyakarta, yang dipimpin oleh Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro, melupakan kepenatan akibat perjalanan panjang dari Eindhoven, Belanda.

    Dalam sambutannya Ireneusz Kalan, Kepala Sekolah Grundschule Rechtenflether, menyatakan kegembiraannya sebagai tuan rumah. „Musik menyatukan kita di sini. Musik menyatukan perbedaan, dan menjauhkan kita dari konflik dan perang, “ demikian tandasnya pada Kamis (29/8/2024).

    K.P.H. Wironegoro juga menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat yang diberikan dan menekankan pentingnya keberlanjutan kerja sama semacam ini di masa mendatang. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar pertukaran budaya, tetapi juga kesempatan untuk memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan perspektif global, “ ujarnya.

    Dalam kesempatan tersebut, K.P.H. Wironegoro selaku Pembina Sekolah Tumbuh menyerahkan sumbangan berupa satu set Gong Kempul kepada Sekolah Dasar Rechtenflether untuk menggantikan Gong Kempul milik mereka yang telah rusak.

    Penyerahan Gong Kempul mengawali pertukaran budaya antar siswa yang dimulai dengan penampilan lagu „Gundul-gundul Pacul“ oleh para siswa Sekolah Tumbuh dengan gamelan yang dimiliki oleh Sekolah Dasar Rechtenflether.

    Penampilan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para siswa dan staf Sekolah Dasar Rechtenflether, yang juga telah mempelajari dasar-dasar gamelan dalam kelas musik mereka. Salah seorang siswi bernama Paulina dengan bersemangat menyatakan bahwa keinginannya untuk belajar main gamelan semakin besar setelah melihat penampilan tersebut. 

    Menyambut penampilan dari Sekolah Tumbuh, para siswa Sekolah Dasar Rechtenflether mempersembahkan dua buah lagu Jerman, dilanjutkan sesi ramah-tamah dengan berbagai jajan pasar khas Indonesia dan kudapan Jerman. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para siswa untuk berinteraksi dan saling mengenal.

    Disampaikan oleh Konjen RI, Renata Siagian, bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah terjalin antara KJRI Hamburg dengan Sekolah Dasar Rechtenflether dan Bremerphilharmoniker dalam pendirian kelas Gamelan bulan April tahun 2024 lalu.

    "Kami sangat menghargai dukungan dari KPH Wironegoro untuk kerja sama ini. Kami tidak membayangkan bahwa dalam waktu yang sangat singkat, kurang dari 5 bulan, kerja sama yang terbentuk antara KJRI Hamburg dan Sekolah Dasar Rechtenflether sudah dapat membuahkan kegiatan pertukaran sekeren ini. Besok Jumat, 30 Agustus (Hari ini - Red), rombongan akan bertemu dengan siswa-siswi kelas 9 dari Wichern-Schule Hamburg di KJRI Hamburg. Ada seorang guru musik di sana yang setiap tahun mengajak kelasnya berkunjung ke KJRI Hamburg setahun sekali untuk mengenal instrumen gamelan, “ lanjutnya.

    Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari program kunjungan sosial budaya Sekolah Tumbuh di Yogyakarta ke Eropa (Belanda dan Jerman) yang difasilitasi oleh Stichting Hibiscus di Belanda. Turut dalam rombongan K.G.R. Pembayun, di samping 3 orang guru pendamping bagi 24 orang siswa Sekolah Tumbuh.( KJRI Hamburg)

    tukar budaya gong kempul rechtenflether bremen sekolah tumbuh yogyakarta
    AndangSuherman

    AndangSuherman

    Artikel Sebelumnya

    Ketua Komite MTsN 2 Labuan : Dugaan Pungli...

    Artikel Berikutnya

    Laga Penyisihan PPBNI Cup JNI FC Berhasil...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Danlanud Sultan Hasanuddin Didampingi Ketua PIA Ardhya Garini Cab.7/D.ll Lanud Sultan Hasanuddin Hadiri Serah Terima Ibu Asuh Wara Daerah ll Koopsud ll
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul
    Sosialisasi Rekrutmen TNI AD di Sekolah-Sekolah
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari

    Ikuti Kami